Keberadaan Batik Bakaran tidak lepas dari keberadaan punden di desa Bakaran Wetan yaitu Punden Nyai Ageng. Secara tidak langsung, Nyi Ageng membawa kehidupan, adat termasuk agama dan seni ke Desa Bakaran Majapahit. Belakangan, segala sesuatu yang menjadi ajaran Nyi Ageng dan
Kehidupan sehari-hari menjadi kepercayaan masyarakat Bakaran. Legenda Nyi Danowati banyak berhubungan dengan mitos yang berkembang antara desa Bakaran dengan masyarakatnya. Mitos-mitos ini diyakini kemudian dan ditetapkan sebagai tradisi yang masih berlanjut hingga saat ini, meskipun beberapa tradisi telah berubah seiring berjalannya waktu.
Ciri khas batik bakaran
Batik Bakaran memiliki motif dan corak yang kuat, baik corak, motif maupun ragam hiasnya memiliki kandungan estetika yang menarik untuk dijelajahi. Misalnya motif gandrung merupakan aspek yang memiliki dua unsur utama yaitu: bentuk yang terdapat pada kain Batik Bakaran berupa jarik, sarung dan selendang. Struktur terkandung dalam susunan pola, motif dan ragam hias, dimulai dengan susunan garis, silang, titik, segitiga, bunga, batang dan daun.

